moshi-moshi



Kamis, 17 Maret 2011

Global Warming


Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.




Penyebab pemanasan global

 Efek rumah kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. 

Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
 
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global

salah satu dampak global warming  ( mencairnya es di kutub utara )




Variasi Matahari selama 30 tahun terakhir.

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Variasi Matahari

Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosferlapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950 sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini.

Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000.Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh, Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.
Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat "keterangan" dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat "keterangannya" selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global.

Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.
Global warming akan memberikan perubahan besar bagi lingkungan global seperti terjadinya perubahan iklim, banyak terjadinya cuaca ekstrim, melelehnya es di kutub, kenaikan permukaan air laut, makin luasnya kawasan gurun, banyak binatang dan tumbuhan yang punah, timbulnya berbagai penyakit.
1. Perubahan iklim : cuaca akan tidak menentu.
2. Banyak terjadi cuaca ekstrim : akan sering terjadinya bencana alam seperti badai dan banjir.
3. Melelehnya es di kutub : meningkatnya permukaan air laut, akan punahnya beruang kutub.
4. Makin luasnya kawasan gurun : akan sering terjadinya badai debu / pasir.
5. Kenaikan permukaan air laut : akan meningkatkan intensitas banjir, makin berkurangnya wilayah daratan dan hilangnya pulau – pulau.
6. Timbulnya berbagai penyakit : manusia akan makin mudah terserang penyakit akibat dari perubahan iklim dan cuaca yang tidak menentu.




Kita dapat mengurangi masalah global warming dengan cara :

1. Mengurangi menggunakan bahan bakar fosil / minyak, karena bahan bakar tersebut menghasilkan gas CO2 yang berbahaya seperti mobil dan motor
2. Mengusahakan menggunakan bahan bakar alternative, mengunakan bahan bakar ramah lingkungan bio maupun hybrid
3. Mencegah penebangan hutan secara liar, menindak tegas oknum penebang liar
4. Melakukan reboisasi hutan, reboisasi sangat penting sebab hutan merupakan paru – paru dunia
5. Menggunakan listrik secukupnya ( AC, lampu, pompa air, dll )
6. Tidak membuang sampah sembarangan
7. Mengurangi penggunaan plastic dan sterofom, sebab bahan tersebut sangat sulit terurai
8. Mengatur standarisasi emisi gas buang kendaraan bermotor, banyak kendaraan yang mengeluarkan gas CO2 melebihi standar emisi gas buang

Semuanya akan bisa terwujud bila setiap manusia di dunia sadar akan pentingnya menjaga dan menyayangi lingkungan, sebab yang terjadi ( bencana / global warming ) akibat ulah dari perbuatan manusia sendiri.




mau bumi kita jadi seperti ini ?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar