aku membayangkan seutas tali menjerat rantai relung ragamu
biar bias urai nafas yang aku rindu
berbisik sekian diantara masuknya labuh pesona
antara dusta dan derita
membenakkan sautan rayuan
semilir angin tak ingin aku lepaskan
kian sendiri tepi aku dengdangkan lirih
mengibaratkan seperti sebuah padi tak berperih
aku berkata pada sang pemilik semesta
akankah satu aku ingin meminta
warna yg terurai tinta tertuang sudah
hidup dan matiku aku menyerah
tapi kedipan matamu mengiyakan asa
asa akan rasa yg setia
senyumanmu bagai sang bunda
begitu indah menyejukkan jiwa
andai bisa aku dapatkan
andai bisa aku memiliknya
bila indahnya tidak ada yg punya
bolehkah aku ada sedikit pengharapan
aku melukis goresan pena
indah kasihnya lembut di jiwa
ingin rasanya memeluk dirinya
tak ku gapai sudahlah hampa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar